BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
MSDS (Material Safety
Data Sheet) atau dalam bahasa kita dikenal dengan “Informasi Data Keamanan
Bahan’’ merupakan informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia
berbahaya (B3), bisa diartikan juga lembar keselamatan bahan. Informasi MSDS
ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan,
penyimpanan hingga pengelolaan bahan buangan.
Setiap
kegiatan kerja selalu diikuti dengan resiko bahaya yang dapat berakibat
terjadinya kecelakaan, walaupun demikian terjadinya kecelakaan seharusnya dapat
dicegah dan diminimalisasikan karena kecelakaan tidak dapat terjadi dengan
sendirinya. Terjadinya kecelakaan pada umumnya ditimbulkan oleh beberapa faktor
penyebab. Oleh karena itu, harus diteliti factor-faktor penyebabnya dengan
tujuan untuk menentukan usaha-usaha pembinaan dan pengawasan keselamatan yang
tepat, efektif dan efisien sehingga terjadinya kecelakaan dapat dicegah.
Dalam
melaksanakan eksperimen, kontak terhadap bahan kimia akan terjadi baik langsung
maupun tidak langsung. Pengetahuan sifat dan karakter bahan kimia perlu
dimiliki mengingat bahan kimia memiliki potensi untuk menimbulkan bahaya baik
terhadap kesehatan maupun bahaya kecelakaan. Hal ini dapat dipahami karena
bahan kimia dapat memiliki tipe reaktivitas kimia tertentu dan juga dapat
memiliki sifat mudah terbakar. Oleh karena itu, aktivitas kerja yang selalu
memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja perlu dibudayakan dalam
bekerja di laboratorium.
Untuk
dapat mendukung jaminan kesehatan dan keselamatan kerja maka para peneliti
maupun laboran yang bekerja di laboratorium harus mengetahui dan memiliki
pengetahuan serta keterampilan untuk menangani bahan kimia khususnya dari segi
potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan. Informasi atau pengetahuan yang harus
diketahui pelaksana di laboratorium kimia dimuat dalam Material Safety Data
Sheet (MSDS). Bahan kimia dalam unsur dan senyawa tertentu memang bukanlah
barang mainan. Ada kalanya senyawa kimia dapat beracun juga bagi kesehatan
tubuh manusia. Dalam tingkat kebahayaannya, setiap senyawa ataupun unsur kimia
di tunjukkan dalam MSDS atau disebut (Material Safety Data Sheet). MSDS ini
merupakan hal yang wajib dipelajari sebelum laboran berkutat dengan senyawa-
senyawa di laboratorium. Mengapa kita harus mengetahui dan menerapkan MSDS? Pada
prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan keselamatan pada waktu bekerja
menggunakan bahan kimia.
Dalam dunia kerja, baik di laboratorium maupun lapangan,
komponen bahan kimia berada di dalam : bahan baku (starting material), bahan
produk utama, bahan produk samping, bahan untuk analisis dan bahan buangan.
Dengan demikian yang harus menggunakan dan menerapkan lembar
MSDS antara lain: produsen bahan, pihak pengangkut bahan, penyimpan dan
supplier bahan, pengguna bahan (industry, laboratorium dan institusi akademik)
dan pengolah bahan buangan.
Cairan developer merupakan cairan yang berfungsi sebagai
pembangkit. Developing sendiri merupakan proses mengubah Kristal-kristal
Bromida yang terpapar oleh sinar-X dan mengandung atom-atom Silver Netral pada
latent image sites menjadi butiran-butiran silver metalik. Proses developing
dilakukan dengan cara memasukkan dan menggoncangkan film dalam larutan
developer selama 5-10 detik sampai terbentuk bayangan putih. Larutan developer
inilah yang nantinya berfungsi membangkitkan bayangan latent menjadi bayangan
nyatadengan cara mereduksi AgBr yang terkena sinar menjadi perak metalik.
Menurut penggunaannya, cairan developer dibagi menjadi 3 jenis yakni :
developer untuk manual prossing, developer untuk automatik prosesing, serta
developer untuk rapid prosesing (untuk di kamar operasi) atau untuk film gigi.
Suhu developer diharapkan pada suhu 18-20 °.
Alasan harus mengetahui dan menerapkan MSDS, yaitu pada
prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan keselamatan pada waktu bekerja
menggunakan bahan kimia. Selain itu, fungsi MSDS sendiri, yaitu :
1. Untuk mengetahui
potensi bahan kimia
2. Untuk menerapkan teknologi
pengendalian dalam melindungi pekerja
3. Untuk mengembangkan
pengelolaan bahan kimia di tempat kerja
4. Untuk merencanakan
pada pekerja yang langsung kontak dengan B3
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang Dimaksud dengan MSDS?
2.
Bagaimana Cakupan Material Safety Data Sheet (MSDS)?
3.
Bagaimana Informasi MSDS pada Cairan Developer?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk Mengetahui Definisi dari MSDS
2.
Untuk Mengetahui Cakupan Material Safety Data Sheet (MSDS)
3.
Untuk Mengetahui Informasi MSDS pada Cairan Developer
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Material Safety Data Sheet (MSDS)
MSDS (Material Safety
Data Sheet) adalah komponen yang dibuat khusus tentang suatu bahan kimia
mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan,
pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. Berdasarkan isi
dari MSDS, maka dokumen tersebut sebenarnya harus diketahui dan digunakan oleh
para pelaksana yang terlibat dengan bahan kimia tersebut yakni produsen,
pengangkut, penyimpan, pengguna dan pembuangan bahan kimia. Pengetahua ini akan
dapat mendukung budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja.
Ketersediaan MSDS di laboratorium di perguruan tinggi saat ini belum
memasyarakat, padahal ketersediaan MSDS cukup penting dan digunakan juga
sebagai salah satu ktiteria laboratorium standar. MSDS di perguruan tinggi di
Indonesia umumnya hanya tersedia di perpustakaan. Saat ini masih banyak
mahasiswa, teknisi laboratorium termasuk dosen yang belum mengenal MSDS,
meskipun mereka rutin berkecimpung dengan aktivitas yang melibatkan kontak
dengan ahan kimia.
B.
Cakupan
Material Safety Data Sheet (MSDS)
Secara garis besar,
MSDS mengandung informasi tentang uraian umum bahan kimia, sifat fisik dan
kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan, dan pengelolaan bahan buangan. Terkait
dengan kepentingan para pembuat MSDS maka format dokumen MSDS tidak seragam dan
masing-masing mungin menonjolkan uraian yang terkait dengan kepentingan mereka.
Akan tetapi, terdapat beberapa informasi yang minimal terdapat pada MSDS secara
umum.
Salah satu hal
penting yang harus diketahui pada MSDS yakni simbol tanda bahaya yag digunakan
di MSDS. Pada MSDS tanda bahaya dikelompokkan menjadi 4 hal yakni : bahaya dari
segi kesehatan, kemudahan terbakar, reaktivitas bahan dan bahaya khusus, dan
digunakan simbol belah ketupa yang terdiri dari 4 bagian, yakni :
![]() |
1.
Berwarna biru menunjukkan skala bahaya
kesehatan
2.
Berwarna merah menunjukkan skala bahaya
kemudahan terbakar
3.
Berwarna kuning menunjukkan skala bahaya
reaktivitas
4.
Berwarna putih skala bahaya khusus lainnya
Masing-masing akan
terisi dengan angka skore tertentu dengan nilai 0, 1, 2, 3 tau 4 tergantung
dari tingkat bahaya bahan kimia. Skore 0 mengindikasikan bahan kimia tidak
berbahya, sedangkan skore 1 menunjukkan bahaya pada level rendah dan skore 4
menunjukkan bahan tersebut termasuk sangat berbahya.
C.
Informasi
Material Safety Data Sheet (MSDS) Cairan Developer
1.
Informasi
Umum Tentang Bahan
a. Product
Name
KODAK Medical X-Ray Liquid Developer
and Replenisher, Working Solution
b. Nomor
Katalog (s)
876
7220 - 5 gallons
(U.S.) (NHD)
834
4061 - To Make 10 gallons (U.S.)
830
4214 - 2385 gallons (U.S.)
856
9782 - 265 gallons (U.S.) -
Part A
878
5891 - 265 gallons (U.S.) -
Part B
c. Produsen/Pemasok
EASTMAN KODAK COMPANY, Rochester, New
York 14650
Untuk darurat, keselamatan Kesehatan dan
Informasi Lingkungan, hubungi
(585) 722-5151
Untuk informasi lain atau untuk meminta
MSDS, hubungi (500) 242-2424.
d. Komposisi
Mengenai Bahan
Berat – Komponen – (CAS Registry No)
85-90
Air (007732-18-5)
1-5
Potassium sulfite (010117-38-1))
1-5
Hydroquinone (000123-31-9)
1-5
Potassium acetate (000127-08-2)
1-5
Glutaraldehyde bis (potassium bisulfate)(068310-08-7)
˂ 1
1-phenyl-3-pyrazolidinone (000092-43-3)
2.
Sifat
Fisika dan Kimia Bahan
Bentuk Fisik : cair
Warna :
kuning
Bau :
sedikit
Spesifik Gravity : 1.064
(air = 1)
Tekanan Uap pada :
24 mbar (10 mm Hg)
20° C (68° F)
Kepadatan Uap Air :
0,6
(Air = 1)
Berat Volatile Fraksi :
85-90%
Titik Didih :
>100°C (>212°F)
Kelarutan dalam Air :
Lengkap
pH :
10,4
Titik Nyala :
none, cairan tidak mudah terbakar
3.
Identifikasi
Bahaya
a. Berisi
Hydroquinone (000123-31-9), potassium
sulfite (010117-38-1), glutaraldehyde bis (potassium bisulfate) (068310-08-7),
1-phenyl-3-pyrazolidinone (000092-43-3).
Peringatan!
Berbahaya jika tertelan, penyebab
iritasi mata, dapat menyebabkan reaksi kulit alergi.
b. HMIS
Hazard Ratings :
Kesehatan - 2, mudah terbakar - 0,
reaktivitas – 0, Perlindungan diri – 0
c. NFPA
Hazard Ratings
Kesehatan – 1, mudah terbakar – 0,
reaktivitas (stabilitas) – 0
Catatan
:
HMIS dan bahaya NFPA indeks memerlukan
review data dan penafsiran yang mungkin berbeda antara perusahaan. Ini
dimaksudka hanya untuk penanganan cepat, dari cirri umum besarnya potensi
bahaya. Nilai indeks perlindungan diri hanya ditujukan untuk pedoman umum
mengenai peralatan perlindungan diri (APD) yang sesuai dengan potensi bahaya
dari bahan. APD (misalnya, respirator) mungkin tidak diperlukan jika teknik
pengendalian (misalnya, ventilasi lokal) yang memadai. Sebuah tanda bintang
(*), dalam bidang kesehatan HMIS, menunjuk kronis potensial atau bahaya target
organ. Untuk merespon penanganan yang aman, semua informasi dalam MSDS harus
dipertimbangkan.
4.
Reaktivitas
Bahan
Stabilitas dan reaktivitas bahan
a. Stabilitas : Stabil
b. Bahaya
Dekomposisi Produk : Karbon dioksida, karbon
monoksida, sulfur dioksida
c. Bahaya
Polimerisasi : Tidak terjadi polimerisasi
5.
Tindakan
Pemadaman
a. Media
Pemadam api
Gunakan agen yang tepat untuk kebakaran
yang berdekatan
b. Khusus
Api – Prosedur Pemadam
Kenakan mandiri alat bantu pernapasan
dan pakaian pelindung. Api atau panas yang berlebihan dapat menghasilkan produk
penguraian yang berbahaya.
c. Berbahaya
Pembakaran Produk
Tidak ada (mudah terbakar non), (lihat
dekomposisi)
6. Tindakan Pembersihan
Siram ke saluran
pembuangan dengan air yang banyak. Jika tidak menyerap tumpahan dengan
bahanyang lembam vermikulit atau lainnya. Bersihkan permukaan secara menyeluruh
untuk menghilangkan kontaminasi yang tersisa.
7. Tindakan/Pertolongan Pertama
a.
Terhirup
Jika terjadi gejala
gangguan pernapasan, pindah ke udara segar, tindakan diberikan sesuai dengan gejala.
Berikan pertolongan medis jika gejala terus berlangsung.
b.
Mata
Segera siram dengan
air yang banyak selama minimal 15 menit. Berikan pertolongan medis jika gejala
terus berlangsung.
c.
Kulit
Segera siram dengan
banyak air selama minimal 15 menit sambil melepaskan terkontaminasinya pakian
dan sepatu. Jika kulit iritasi atau mengalami alergi dan reaksi terus
berkembang, maka dibutuhkan segera perhatian medis. Cuci pakaian dan sepatu yang
terkontaminasi sebelum menggunakan kembali.
d.
Tertelan
Menyebabkan muntah,
segera panggilkan dokter atau pusat penanganan keracunan. Jangan pernah
memberikan apapun melalui mulut untuk orang yang tidak sadar.
8. Penanganan dan Penyimpanan
a.
Tindakan Pencegahan
Saat penggunaan,
bernapas secara teratur dan hindari pernapasan panjang. Hindari kontak dengan
mata, kulit dan pakaian. Penggunaan di dalam ruangan dengan ventilasi yang
memadai. Cuci sampai bersih setelah menangani.
b.
Pencegahan Kebakaran dan Ledakan
Tidak ada tindak
pencegahan khusus harus dilakukan saat menggunakan bahan.
c.
Penyimpanan
Simpan wadah
tertutup.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
MSDS
merupakan informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3),
atau disebut lembar keselamatan bahan, yang berisi mengenai
pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan
dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut.
2.
Cakupan MSDS mengandung informasi
tentang uraian umum bahan kimia, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan,
penyimpanan, dan pengelolaan bahan buangan.
Yang mana tanda bahaya pada MSDS dielompokkan menjadi 4 hal, yakni : bahaya
dari segi kesehatan, kemudahan terbakar, reaktivitas bahan dan bahaya khusus.
3.
Informasi MSDS pada cairan developer,
meliputi : informasi umum tentang bahan, sifat fisika dan kimia bahan,
identifikasi bahaya, reaktivitas bahan, tindakan pemadaman, tindakan
pembersihan, tindakan/ pertolongan pertama, serta penanganan dan penyimpanan.
B. Saran
MSDS yang harus diperhatiakan meliputi bahan kimia yang
memiliki potensi bahaya cukup besar seperti berbagai pelarut (karena potensi
kemudahan untuk terbakar), bahan organic sangat toksik misalnya sianida,
gas-gas beracun atau mdah terbakar, garam-garam beracun seperti arsen, merkuri
atau selenium, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar