Kamis, 12 Oktober 2017

Informasi Material Safety Data Sheet (MSDS) pada Cairan Developer


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
MSDS (Material Safety Data Sheet) atau dalam bahasa kita dikenal dengan “Informasi Data Keamanan Bahan’’ merupakan informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa diartikan juga lembar keselamatan bahan. Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan hingga pengelolaan bahan buangan.
Setiap kegiatan kerja selalu diikuti dengan resiko bahaya yang dapat berakibat terjadinya kecelakaan, walaupun demikian terjadinya kecelakaan seharusnya dapat dicegah dan diminimalisasikan karena kecelakaan tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Terjadinya kecelakaan pada umumnya ditimbulkan oleh beberapa faktor penyebab. Oleh karena itu, harus diteliti factor-faktor penyebabnya dengan tujuan untuk menentukan usaha-usaha pembinaan dan pengawasan keselamatan yang tepat, efektif dan efisien sehingga terjadinya kecelakaan dapat dicegah.
Dalam melaksanakan eksperimen, kontak terhadap bahan kimia akan terjadi baik langsung maupun tidak langsung. Pengetahuan sifat dan karakter bahan kimia perlu dimiliki mengingat bahan kimia memiliki potensi untuk menimbulkan bahaya baik terhadap kesehatan maupun bahaya kecelakaan. Hal ini dapat dipahami karena bahan kimia dapat memiliki tipe reaktivitas kimia tertentu dan juga dapat memiliki sifat mudah terbakar. Oleh karena itu, aktivitas kerja yang selalu memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja perlu dibudayakan dalam bekerja di laboratorium.
Untuk dapat mendukung jaminan kesehatan dan keselamatan kerja maka para peneliti maupun laboran yang bekerja di laboratorium harus mengetahui dan memiliki pengetahuan serta keterampilan untuk menangani bahan kimia khususnya dari segi potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan. Informasi atau pengetahuan yang harus diketahui pelaksana di laboratorium kimia dimuat dalam Material Safety Data Sheet (MSDS). Bahan kimia dalam unsur dan senyawa tertentu memang bukanlah barang mainan. Ada kalanya senyawa kimia dapat beracun juga bagi kesehatan tubuh manusia. Dalam tingkat kebahayaannya, setiap senyawa ataupun unsur kimia di tunjukkan dalam MSDS atau disebut (Material Safety Data Sheet). MSDS ini merupakan hal yang wajib dipelajari sebelum laboran berkutat dengan senyawa- senyawa di laboratorium. Mengapa kita harus mengetahui dan menerapkan MSDS? Pada prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan keselamatan pada waktu bekerja menggunakan bahan kimia.
Dalam dunia kerja, baik di laboratorium maupun lapangan, komponen bahan kimia berada di dalam : bahan baku (starting material), bahan produk utama, bahan produk samping, bahan untuk analisis dan bahan buangan.
Dengan demikian yang harus menggunakan dan menerapkan lembar MSDS antara lain: produsen bahan, pihak pengangkut bahan, penyimpan dan supplier bahan, pengguna bahan (industry, laboratorium dan institusi akademik) dan pengolah bahan buangan.
Cairan developer merupakan cairan yang berfungsi sebagai pembangkit. Developing sendiri merupakan proses mengubah Kristal-kristal Bromida yang terpapar oleh sinar-X dan mengandung atom-atom Silver Netral pada latent image sites menjadi butiran-butiran silver metalik. Proses developing dilakukan dengan cara memasukkan dan menggoncangkan film dalam larutan developer selama 5-10 detik sampai terbentuk bayangan putih. Larutan developer inilah yang nantinya berfungsi membangkitkan bayangan latent menjadi bayangan nyatadengan cara mereduksi AgBr yang terkena sinar menjadi perak metalik. Menurut penggunaannya, cairan developer dibagi menjadi 3 jenis yakni : developer untuk manual prossing, developer untuk automatik prosesing, serta developer untuk rapid prosesing (untuk di kamar operasi) atau untuk film gigi. Suhu developer diharapkan pada suhu 18-20 °.
Alasan harus mengetahui dan menerapkan MSDS, yaitu pada prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan keselamatan pada waktu bekerja menggunakan bahan kimia. Selain itu, fungsi MSDS sendiri, yaitu :
1.   Untuk mengetahui potensi bahan kimia
2.   Untuk menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja
3.   Untuk mengembangkan pengelolaan bahan kimia di tempat kerja
4.   Untuk merencanakan pada pekerja yang langsung kontak dengan B3
B.    Rumusan Masalah
1.    Apa yang Dimaksud dengan MSDS?
2.    Bagaimana Cakupan Material Safety Data Sheet (MSDS)?
3.    Bagaimana Informasi MSDS pada Cairan Developer?
C.    Tujuan Penulisan
1.    Untuk Mengetahui Definisi dari MSDS
2.    Untuk Mengetahui Cakupan Material Safety Data Sheet (MSDS)
3.    Untuk Mengetahui Informasi MSDS pada Cairan Developer


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Definisi Material Safety Data Sheet (MSDS)
MSDS (Material Safety Data Sheet) adalah komponen yang dibuat khusus tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. Berdasarkan isi dari MSDS, maka dokumen tersebut sebenarnya harus diketahui dan digunakan oleh para pelaksana yang terlibat dengan bahan kimia tersebut yakni produsen, pengangkut, penyimpan, pengguna dan pembuangan bahan kimia. Pengetahua ini akan dapat mendukung budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja. Ketersediaan MSDS di laboratorium di perguruan tinggi saat ini belum memasyarakat, padahal ketersediaan MSDS cukup penting dan digunakan juga sebagai salah satu ktiteria laboratorium standar. MSDS di perguruan tinggi di Indonesia umumnya hanya tersedia di perpustakaan. Saat ini masih banyak mahasiswa, teknisi laboratorium termasuk dosen yang belum mengenal MSDS, meskipun mereka rutin berkecimpung dengan aktivitas yang melibatkan kontak dengan ahan kimia. 
B.    Cakupan Material Safety Data Sheet (MSDS)
Secara garis besar, MSDS mengandung informasi tentang uraian umum bahan kimia, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan, dan pengelolaan bahan buangan. Terkait dengan kepentingan para pembuat MSDS maka format dokumen MSDS tidak seragam dan masing-masing mungin menonjolkan uraian yang terkait dengan kepentingan mereka. Akan tetapi, terdapat beberapa informasi yang minimal terdapat pada MSDS secara umum.
Salah satu hal penting yang harus diketahui pada MSDS yakni simbol tanda bahaya yag digunakan di MSDS. Pada MSDS tanda bahaya dikelompokkan menjadi 4 hal yakni : bahaya dari segi kesehatan, kemudahan terbakar, reaktivitas bahan dan bahaya khusus, dan digunakan simbol belah ketupa yang terdiri dari 4 bagian, yakni :
 




1.   Berwarna biru menunjukkan skala bahaya kesehatan
2.   Berwarna merah menunjukkan skala bahaya kemudahan terbakar
3.   Berwarna kuning menunjukkan skala bahaya reaktivitas
4.   Berwarna putih skala bahaya khusus lainnya
Masing-masing akan terisi dengan angka skore tertentu dengan nilai 0, 1, 2, 3 tau 4 tergantung dari tingkat bahaya bahan kimia. Skore 0 mengindikasikan bahan kimia tidak berbahya, sedangkan skore 1 menunjukkan bahaya pada level rendah dan skore 4 menunjukkan bahan tersebut termasuk sangat berbahya.
C.    Informasi Material Safety Data Sheet (MSDS) Cairan Developer
1.    Informasi Umum Tentang Bahan
a.    Product Name
KODAK Medical X-Ray Liquid Developer and  Replenisher, Working Solution
b.    Nomor Katalog (s)
876   7220   -   5 gallons   (U.S.)   (NHD)
834   4061   -   To Make 10 gallons (U.S.)
830   4214   -   2385 gallons (U.S.)
856   9782   -   265 gallons (U.S.)   -   Part A
878   5891   -   265 gallons (U.S.)   -   Part B
c.    Produsen/Pemasok
EASTMAN KODAK COMPANY, Rochester, New York 14650
Untuk darurat, keselamatan Kesehatan dan Informasi Lingkungan, hubungi   (585)   722-5151
Untuk informasi lain atau untuk meminta MSDS, hubungi (500)   242-2424.
d.    Komposisi Mengenai Bahan
Berat – Komponen – (CAS Registry No)
85-90   Air (007732-18-5)
1-5       Potassium sulfite (010117-38-1))
1-5       Hydroquinone (000123-31-9)
1-5       Potassium acetate (000127-08-2)
1-5       Glutaraldehyde bis (potassium bisulfate)(068310-08-7)
˂ 1       1-phenyl-3-pyrazolidinone   (000092-43-3)
2.    Sifat Fisika dan Kimia Bahan
Bentuk Fisik                         : cair
Warna                                   : kuning
Bau                                        : sedikit
Spesifik Gravity                   : 1.064
            (air = 1)
              Tekanan Uap pada           : 24 mbar (10 mm Hg)
              20° C (68° F)          
              Kepadatan Uap Air            : 0,6
              (Air = 1)                               
              Berat Volatile Fraksi          : 85-90%
              Titik Didih                            : >100°C (>212°F)
              Kelarutan dalam Air          : Lengkap
              pH                                         : 10,4
              Titik Nyala                           : none, cairan tidak mudah terbakar
3.    Identifikasi Bahaya
a.    Berisi
Hydroquinone (000123-31-9), potassium sulfite (010117-38-1), glutaraldehyde bis (potassium bisulfate) (068310-08-7), 1-phenyl-3-pyrazolidinone (000092-43-3).
Peringatan!
Berbahaya jika tertelan, penyebab iritasi mata, dapat menyebabkan reaksi kulit alergi.
b.    HMIS Hazard Ratings :
Kesehatan - 2, mudah terbakar - 0, reaktivitas – 0, Perlindungan diri – 0
c.    NFPA Hazard Ratings
Kesehatan – 1, mudah terbakar – 0, reaktivitas (stabilitas) – 0
Catatan :
HMIS dan bahaya NFPA indeks memerlukan review data dan penafsiran yang mungkin berbeda antara perusahaan. Ini dimaksudka hanya untuk penanganan cepat, dari cirri umum besarnya potensi bahaya. Nilai indeks perlindungan diri hanya ditujukan untuk pedoman umum mengenai peralatan perlindungan diri (APD) yang sesuai dengan potensi bahaya dari bahan. APD (misalnya, respirator) mungkin tidak diperlukan jika teknik pengendalian (misalnya, ventilasi lokal) yang memadai. Sebuah tanda bintang (*), dalam bidang kesehatan HMIS, menunjuk kronis potensial atau bahaya target organ. Untuk merespon penanganan yang aman, semua informasi dalam MSDS harus dipertimbangkan.
4.    Reaktivitas Bahan
Stabilitas dan reaktivitas bahan
a.    Stabilitas                                     :   Stabil
b.    Bahaya Dekomposisi Produk :   Karbon dioksida, karbon
                                                  monoksida, sulfur dioksida
c.    Bahaya Polimerisasi                :   Tidak terjadi polimerisasi
5.    Tindakan Pemadaman
a.    Media Pemadam api   
Gunakan agen yang tepat untuk kebakaran yang berdekatan
b.    Khusus Api – Prosedur Pemadam
Kenakan mandiri alat bantu pernapasan dan pakaian pelindung. Api atau panas yang berlebihan dapat menghasilkan produk penguraian yang berbahaya.
c.    Berbahaya Pembakaran Produk
Tidak ada (mudah terbakar non), (lihat dekomposisi)
6.    Tindakan Pembersihan
Siram ke saluran pembuangan dengan air yang banyak. Jika tidak menyerap tumpahan dengan bahanyang lembam vermikulit atau lainnya. Bersihkan permukaan secara menyeluruh untuk menghilangkan kontaminasi yang tersisa.
7.    Tindakan/Pertolongan Pertama
a.    Terhirup
Jika terjadi gejala gangguan pernapasan, pindah ke udara segar, tindakan diberikan sesuai dengan gejala. Berikan pertolongan medis jika gejala terus berlangsung.
b.    Mata
Segera siram dengan air yang banyak selama minimal 15 menit. Berikan pertolongan medis jika gejala terus berlangsung.
c.    Kulit
Segera siram dengan banyak air selama minimal 15 menit sambil melepaskan terkontaminasinya pakian dan sepatu. Jika kulit iritasi atau mengalami alergi dan reaksi terus berkembang, maka dibutuhkan segera perhatian medis. Cuci pakaian dan sepatu yang terkontaminasi sebelum menggunakan kembali.
d.    Tertelan
Menyebabkan muntah, segera panggilkan dokter atau pusat penanganan keracunan. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut untuk orang yang tidak sadar.
8.    Penanganan dan Penyimpanan
a.    Tindakan Pencegahan
Saat penggunaan, bernapas secara teratur dan hindari pernapasan panjang. Hindari kontak dengan mata, kulit dan pakaian. Penggunaan di dalam ruangan dengan ventilasi yang memadai. Cuci sampai bersih setelah menangani.
b.    Pencegahan Kebakaran dan Ledakan
Tidak ada tindak pencegahan khusus harus dilakukan saat menggunakan bahan.
c.    Penyimpanan
Simpan wadah tertutup.


BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
1.      MSDS merupakan informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), atau disebut lembar keselamatan bahan, yang berisi mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut.
2.       Cakupan MSDS mengandung informasi tentang uraian umum bahan kimia, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan, dan pengelolaan bahan buangan. Yang mana tanda bahaya pada MSDS dielompokkan menjadi 4 hal, yakni : bahaya dari segi kesehatan, kemudahan terbakar, reaktivitas bahan dan bahaya khusus.
3.      Informasi MSDS pada cairan developer, meliputi : informasi umum tentang bahan, sifat fisika dan kimia bahan, identifikasi bahaya, reaktivitas bahan, tindakan pemadaman, tindakan pembersihan, tindakan/ pertolongan pertama, serta penanganan dan penyimpanan.
B.    Saran
MSDS yang harus diperhatiakan meliputi bahan kimia yang memiliki potensi bahaya cukup besar seperti berbagai pelarut (karena potensi kemudahan untuk terbakar), bahan organic sangat toksik misalnya sianida, gas-gas beracun atau mdah terbakar, garam-garam beracun seperti arsen, merkuri atau selenium, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar